Ini dimulai dengan perubahan kecil. Suami saya berhenti mengeluh tentang pekerjaan. Dia mulai tidur lebih nyenyak, lebih banyak tersenyum. Dan saya tidak tahu mengapa uang tidak lagi menjadi masalah. Namun, ada satu hal yang mengganjal: dia tidak lagi berangkat ke kantor.

Awalnya, saya tak menghiraukan. Namun, pertanyaan-pertanyaan itu terus bertambah keras. Dari mana uang itu berasal? Mengapa dia begitu tenang, begitu percaya diri secara tiba-tiba? Apa sebenarnya yang dia lakukan sepanjang hari? Saya mulai membayangkan yang terburuk. Dan pada suatu malam, saya akhirnya bertanya:

— Tolong katakan saja apa yang terjadi.

Dia tersenyum. Tenang, hampir seperti terhibur. Kemudian dia membuka laptopnya dan masuk ke suatu platform yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Grafik. Angka-angka yang bergerak. Saya tidak tahu apa yang sedang saya lihat.

— Apa... ini?
— Trading, ujarnya. Awalnya saya pikir ini juga bukan untuk saya. Namun begitu saya
mencobanya, semuanya mulai masuk akal. Kita tidak perlu menjadi jenius, hanya perlu mau belajar. Saya akan tunjukkan kepada Anda.

Sejujurnya, saya kira itu terdengar seperti fantasi. Namun, dia menunjukkan akun demo kepada saya. Ini adalah tempat yang aman untuk berlatih tanpa mengeluarkan uang. Saya pikir: Mengapa tidak menocbanya? Saya tidak mempertaruhkan uang, hanya sedikit waktu.

Setelah beberapa minggu, saya mulai menguasainya. Saat itulah suamiku berkata, "Cobalah dengan sungguhan. Hanya $10." Tanganku benar-benar gemetar saat melakukan deposit pertama. Rasanya seperti sebuah langkah besar.

Akan tetapi saya berhasil. Di bulan pertama, saya mendapat sedikit keuntungan.
Di bulan ketiga, saya mendapat penghasilan lebih besar dari yang pernah saya dapatkan di kantor.

Sekarang, saya mendapatkan 3.500 dolar per bulan. Kadang-kadang lebih. Saya membantu orang tua saya. Suami saya dan saya merencanakan perjalanan impian kami. Kami tidak hanya berbicara tentang masa depan, tetapi sedang membangunnya.

Dan bagian gilanya? Semuanya berawal ketika saya mengira suami saya menyembunyikan sesuatu yang buruk. Ternyata... dia hanya dua langkah di depan. Dan sekarang, saya sudah menyusul.

Komentar: